Sabtu, 01 Mei 2010

MENGENAL SIFAT SHALAT RASULULLAH bag.4

CARA MEMBACA AL FATIHAH
Nabi Shallallahu'alaihi wasallam apaila membacanya pada tiap rakaat membacanya dgn berhenti pada setiap akhir ayat/waqof.tidak menyambung satu ayat dgn ayat berikutnya/washol.
Berdasarkan hadist riwayat Abu Dawud, Sahmi dan 'Amr Ad Dani dishahihkan oleh Hakim,disetujui Adz Dzahabi. Yang berbunyi
BISMILLAAHIRROHMAANIRRAHIIM
kemudian berhenti

ALHAMDULILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN
kemudian berhenti,

ARROHMAANIRRAHIIM
Begitulah seterusnya sampai selesai ayat terakhir

Terkadang beliau membaca
MAALIKI YAUMIDDIN atau dengan memendekkan bacaan 'maa' menjadi MALIKI YAUMIDDIN
Berdasarkan riwayat yg mutawir dikeluarkan oleh Taman Ar Razi, Ibnu Abu Daud, Abu Nu'aim, Dan Al Hakim. Hakim menshahikannya,dan disetujui oleh Adz Dzahabi.

Seandainya seorang belum Hafal Al Fatihah terutama bagi kaum baru masuk islam tentu Nabi shallallahu'alaihi wasallam telah memberikan nasehatnya ucapkanlah
SUBHANALLAHI, WALHAMDULILLAHI, WA LAA ILAHA ILLALLAHU, WALLAHU AKBAR, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI artinya Maha suci Allah,Segala puji milik Allah,tiada ilah kecuali Allah,Allah Maha Besar,Tiada daya dan kekuatan kecuali karna pertolongan Allah (Hadist shahìh dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Hakim, Thabrani dan Ibnu Hibban Dishahihkan oleh Hakim dan disetujui oleh Ad Dzahabi).

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda " Jika kamu hafal suatu ayat Al Quran maka bacalah ayat tersebut jika tidak maka bacalah Tahmid, Takbir dan Tahlil" (Hadist dikeluarkan oleh Abu Dawud dan At Tirmidzi dihasankan oleh At Tirmidzi tetapi sanadnya shahih Abu Dawud no 807).

MEMBACA AMIN
Dari Abu Hurairah dia berkata Dulu Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam jika selesai membaca surah Ummul Kitab (Al Fatihah) mengeraskan suaranya dan membaca amin" ( hadist dikeluarkan oleh Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Baihaqi, Ad Daraquthi dan Ibnu Majah Oleh Al Albani dlm Al Silsilah Al Shahihah dikatakan sebagai hadis yg berkualitas shahih).

"Bila Nabi selesai membaca Al Fatihah dalam sholat beliau mengucapkan amiin dgn suara keras dan panjang" (Hadist shahih yg dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Abu Dawud).

Hadist trsbt mensyariatkan para imam untk mengeraskan bacaan amin.demikian yg menjadi pendapat Al Imam Al Bukhari, As Syafi'i, Ahmad, Ishaq dan Para Imam Fiqih lainnya.dalam shahihnya Al Bukhari membuat suatu bab dgn judul Baab Jahr Al Imaan bi al-ta-miin' artinya Bab tentang imam mengeraskan suara ketika membaca amin.
Didalamnya dinukil perkataan/atsar bhw Ibnu Al Zubair membaca Amin bersama para makmun sampai seakan2 ada gaung dalam mesjidnya.

Juga perkataan Nafi' (maulana Ibnu Umar) Dulu Ibnu Umar selalu membaca aamiin dgn suara yg keras bahkan dia menganjurkan hal itu kpd semua orang.Aku mendengar sebuah kabar tentang anjuran dia akan hal itu"

Hukum bg Makmun beberapa petunjuk dari Nabi, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata jika imam membaca amin maka hendaklah membaca amin" hal ini mensyariatkan bhw membaca amin hukumnya wajib bg makmun.pendapat ini dipertegas oleh Asy Syaukani.
Namun hukum wajib itu tidak mutlak harus dilakukan oleh makmun.mereka baru diwajibkan ketika imam juga membacanya.
Adapun bg Imam dan orang yg sholat sendiri maka hukumnya hanya sunnah ( lihat Nailul Authaar, II/262 ).

Bila imam selesai membaca ghoiri maghdhuubi'alaihim waladhdhoollin ucapkanlah amiin karna malaikat jg mengucapkan amin dan imam pun mengucapkan amin.
Dalam riwayat lain "apabila imam mengucapkan amiin hendaklah kalian mengucapkan amin,brgsiapa ucpan aminya bersamaan dgn malaikat (dalam riwayat lain disebutkan "bila seseorang diantara kamu mengucpkan amin dalam sholat bersamaan dgn malaikat langit mengucapkanya dosa2nya masa lalu di ampuni"(hadist dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari, Muslim,An Nasa'i dan Ad Darimi)

Syaikh Al Albani mengomentarinya " masalah ini harus diperhatikan dgn serius tak boleh diremehkan dgn cara meninggalknya.termasuk kesempurnaan dgn mengerjakan masalah ini adalah dgn membarengi bacaan amin sang imam dan tak mendahuluinya.(Tamaamul Minnah hal 178)

Panjang pendeknya surah yg di baca,Nabi membaca surah yg pnjang kecuali sakit atau sibuk.sedangajan kalau imam disesuaikan dgn kondisi makmunnya cnthnya ada bayi menangis maka bacaan diperpendek.Rasulullah berkata "Aku melakukan shalat dan aku ingin memperpanjang bacaan tetapi tiba2 aku mendengar suara tangis bayi sehingga aku memperpendek sholatku karn aku tahu betapa gelisah ibunya karna tangis bayi itu" (Hr. Al Imam Al Bukhari, Muslim).

Cara membaca surah dalam satu sholat terkadang beliau membagi satu surah dalam 2 rakaat.kadang pula yg sama dibaca pada rakaat pertama dan ke dua.( Berdasarkan hadist yg dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dan Abu Ya'la,jg hadist shahìh yg dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud dan Al Baihaqi atau riwayat dari Ahmad, Ibnu khuzaimah dan Al Hakim disahkan oleh Al Hakim disetujui oleh Ad Dzahabi)

Nabi Shallallahu alaihi wasallam biasanya membaca surah dgn jumlah ayat yg berimbang antara rakaat pertama dan rakaat kedua.(hadist shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari dan Muslim).

Rasulullah sering membaca suatu surah dari awal sampai selesai.beliau berkata "Berikanlah setiap surah haknya yaituh dalam setiap rakaat ruku dan sujud" (hadist dikeluarkan oleh Al Imam Ibnu Abi Syaibah, Ahmad dan Abdul Ghani Al Maqdisi.

Syaikh Al Albani menjelaskakn seyogyanya kalian membc 1 surah 1 rakaat sehingga rakaat trsbt mmproleh haknya dgn smpurna.perinth dlm hadist brsifat sunnah

BERSAMBUNG....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar